H-4 Idul Fitri tahun ini :D soooooo excited! Sebelumnya, buat semua sahabat blogger, gw minta maaf yaa buat semua salah dan khilaf, semoga kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung dan bertambah kebaikan setelah Bulan Suci Ramadhan ini :)
Postingan kali ini rada serius tumben yah hahaha tentang: PERSIAPAN MENUJU PERNIKAHAN.
Oke okeee gw tegaskan dulu, gw belom mau nikah dalam waktu dekat hahaha, dan gw juga ga lagi galau jodoh atau galau nikah. Gw cuman tergerak buat berbagi, sedikit dari hasil ceramah bung Anis Matta yang gw dapet dari seorang sahabat sejak SMA, Mukti Widodo *anyway thank you Muk :) *
Nikah? masih kebayang a long way ahead mungkin buat beberapa dari kita, sedang beberapa yg lain udah di depan mata, dan beberapa yang lainnya lagi sedang berlayar di bahtera rumah tangga *huahaha bahasa gw klise banget ga sih?* Udah kodratnya nanti kita menikah, karena manusia diciptakan berpasang-pasangan. Walaupun mungkin lo belom kebayang bakal nikah gimana dan kehidupan berumah tangga kaya gimana karena emang belom ada calonnya :P atau masih mau menggapai cita-cita, ga ada salahnya kan ngerti dulu persiapannya apa aja? biar bisa dicicil dari sekarang sehingga ga kelabakan nantinya. Persiapan ini bukan soal catering, rias, dekor dst lho yaaaa.. ini adalah soal HATI.
Pertama. "Pemahaman Kenapa Menjadi Muslim" ini penting banget banget sebanget-bangetnya. Ke depannya, kita akan dihadapkan pada masalah-masalah yang penyelesaiannya tergantung dari pemahaman kenapa kita menjadi Islam. Siapa yang harus paham? kita sendiri, dan calon pasangan, kedua belah pihak musti sama-sama paham betul. Kalo hal se-krusial ini udah crash, bisa jadi akan ada banyak silang pendapat dalam mencari solusi masalah-masalah rumah tangga kelak. Misal nih, dari metode ngedidik anak, kalo udah satu visi, insyaAllah bakal ga banyak hambatan.
Kedua. "Memiliki Konsep Diri Yang Jelas". Yang gw highlight dari poin ini adalah,
- Mengharapkan dan mencari suami/istri yang ideal justru akan menyulut konflik rumah tangga. Carilah yang TEPAT!
- Tidak semua orang hebat butuh pasangan yang juga hebat atau lebih hebat. Ini inti dari saling melengkapi.
- Menerima pasangan apa adanya adalah hal yang sulit, yang terjadi biasanya adalah banyak yang memandang pasangan "seperti harapannya", bukan "seperti apa dia adanya". Dan inilah pemicu KONFLIK.
Ketiga. "Pengetahuan Tentang Pernikahan" termasuk pengetahuan tentang kewajiban dan hak suami istri, pendidikan anak, hubungan dengan mertua, dsb. Ini pun harus matang.
Keempat. "Mengerti" karena yang dicari adalah kebahagiaan, harusnya kita ga cuman nuntut kebahagiaan dari pasangan, tapi harus bisa ngasih kebahagiaan juga. Contoh paling sederhana, pas suami pulang afdolnya sang istri menyambut dengan senyum dan bukannya dengan omelan walau misal si istri lagi PMS (pre mentsruation syndrome-saat dimana emosi wanita labil tingkat dewa).
Kelima. "Kesiapan Finansial" kami, wanita, bukan matere! tapi kami realistis #eaaa hahaha. Gini deh, lo hidup tu makan nasi sama sayur lauk kan bukan makan cinta. Ini juga ditegaskan sama bung Anis, soalnya biasanya banyak yang menyepelekan persiapan finansial. Nikah bukan masalah sehari jadi raja-ratu trus seneng-seneng beberapa hari, tapi bakal jadi *insyaAllah* sekali seumur hidup.
Siap finansial ini bukan berarti lo nunggu punya tabungan segudang, rumah sendiri dsb dulu baru nikah ternyata. Semua bisa dibangun bersama-sama. Tapi paling engga ada lah modal hidup, bukan ngegantungin diri di Pondok Mertua Indah :)
Kata pak Quraish Shihab juga nih, bagusnya mahar atau mas kawin itu bukan seperangkat alat sholat doang, tapi harusnya berupa materi yang jumlahnya lebih besar dari biaya pernikahan. Kenapa? kalo misal si suami meninggal dalam tempo dekat, atau bercerai karena alasan yang kuat, wanita bisa tetep "hidup". Lagian nikahan kan buat sehari, mahar kan bisa buat menyambung hidup ke depan juga.
sebenernya masih banyak poin-poin di dalem ceramahnya, tapi ga bakal seru kalo gw yang nyampein disini, haha takut ada distorsi informasi juga. Jadiiiii silakan download sendiri yah :)
Yang jelas, gw percaya wanita baik adalah untuk pria baik dan sebaliknya kaya yang ada di surat An-Nisaa. Dan gw akan berbenah menjadi wanita yang lebih baik, lo juga ya wahai semua pembaca Angsajenius! Gw yakin kita semua pengen pernikahan kita ntar bahagia, sekali seumur hidup, long life, dan dikaruniai keturunan yang sholeh yang doanya bisa tetep ngalir pas kita udah mati.
Sepotong tulisan ngaco dari twitter gw yang gara-gara ini gw dibully abis-abisan sama temen-temen BEM,
Ya Allah, jaga dia. Jaga imannya, jaga cintanya kepada-Mu, akhlaknya, kesehatannya, ridhoi dan berkahi langkahnya..
Ku titipkan dia, lelaki beriman yang akan menjadi jodohku, kepadaMu ya Allah..
Siapapun itu kelak, wahai satu nama yang kelak menjadi jodohku, tetaplah dekat dengan-Nya, karena satu saat kita akan dekat karena-Nya.
Siapapun itu kelak, wahai satu nama yang digariskan akan bersamaku, semoga kita saling mencintai karena Sang Maha Pencipta Cinta..
Semoga aku termasuk golongan wanita baik yang akan mendapat lelaki baik pula. Lelaki beruntung yang akan menjadi teman dalam tawa dan sakit.
atau aku yang beruntung karena berjodoh dengannya? siapapun itu, kita beruntung!
Dan semoga itu adalah kau, yang namamu selalu tersebut dalam setiap doaku :)